Laman

20101122

Panggung Pentas KPJ untuk Rakyat

Suasana ceria, meriah, dan suka cita- tidak hanya monopoli orang-orang berkantong tebal. KPJ membuktikan bisa menghibur Rakyat dengan GRATIS jika dilakukan secara bersama –sama dengan segenap komponen masyarakat.  Hani Merdeka, Ketua KPJ Bogor lah yang biasanya bertugas meloby berbagai fihak terkait, untuk setiap jelang kegiatan KPJ.  Beberapa Relawan dari KPUD meminjamkan slde proyektor. Pasukan SENI KOSTRAD membantu tenda dan panggung. Sebuah NGO menyiapkan sound sistem. Dan beberapa staf Kecamatan bersama relawan KPJ menyiapkan Konsumsi bagi semua yang terlibat dalam Pentas KPJ- dengan menyiapkan Dapur Umum.  Hasilnya, acara berlangsung meriah. Walaupun hujan, dan mati listrik PLN  sempat mengganggu, tapi semua peserta nyaris tak ada yang kelaparan- sehingga acara Sukses berlangsung tiga hari -tiga malam! Ingin tahu rahasia suksesnya?? Kontak kami di email : putuhw@ymail.com  !

20101121

Teater KPJ Kantong Permen “MATI TERTAWA”…


Ditengah Malam buta, dialam terbuka, becek, dingin, kotor dan pengap! Belasan anak-anak  dan remaja jalanan, memperagakan kepiawaiannya dalam menggali karya-karya teatrikal dengan cepat dan cermat.  Tak seorangpun yang mengenakan baju, diantara belasan personil Teater Kantong Permen itu hanya mengenakan “cawat” ! Sementara sekujur badannya seakan dilumuri lumpur ! 
Beberapa orang diantara remajanya memanggul sesosok tubuh lunglai di kegelapan malam, sementara beberapa anak-anak kecil,juga tanpa baju, bertubuh kumal menyangga beberapa batang lilin yang nyala temaram. Mereka berjalan beriringan, membelah kesunyian dan hening dalam tatapan ratusan pasang mata para pejabat, dan penonton pentas mereka. Di atas panggung puluhan musisi jalanan yang dikomandani “Bewok” mengalunkan musik menyayat, dan sekali – sekali menghentak, mengiringi derap langkah para pemain teater. Suara serak dan berat dari Vokalis KPJ berambut gimbal, Bewok-itu, mampu menyihir suasana segenap penikmat tontonan langka, yang setiap saat  mampu dihadirkan oleh KPJ, dari awal sampai akhir acara. Ketika Sesosok tubuh dalam panggulan para awak teater Kantong Permen perlahan diletakkan didepan panggung ,dupa dan taburan bunga menghambur disekitar tubuh bak mayat itu,  musik berderak kencang, jeritan Vokalis bersautan dengan tangis dan doa serta tawa dari para pelakon Mati Tertawa, mengakhiri  pentas  malam itu. Hadirin pun serentak memberi tepuk tangan aplaus atas karya spontan kru Kantong Permen !

“Wali Kota-nya Para Pengamen” Ir.Diani.B


Wali Kota Bogor mengaku selalu hadir dalam acara yang diselenggarakan KPJ Bogor. “ Pokoknya, kalau saya tidak ada acara diluar kota, pasti saya hadir setiap diundang KPJ”, ujar Pak Dani dalam sambutannya di  SituGede, saat  KPJ pentas  tiga hari di dekat Kampus IPB.
Ditengah guyuran hujan, dengan suasana lingkungan  Setu yang becek, malam , gelap dan dingin, Pak Walikota menyerukan kepada semua aparat maupun segenap lapisan masyarakat Bogor, agar memandang dan juga menghargai para pengamen.  Karena sesumgguhnya  mereka, para pengamen , juga mahluk sosial yang bisa berinteraksi dengan baik dalam situasi apapun. Kuncinya, kata Pak Wali, kita harus menyingkirkan berbagai perbedaan yang ada, dan terus  mencari serta membesarkan  segala potensi persamaannya. 
Dengan Komitmen seperti itu, di Kodya Bogor memang tak terlalu sulit menertibkan keberadaan para pengamen di berbagai lokasi umum. Karena Ir.Diani selalu memandang  seraya menyikapi secara proporsional atas  aktivitas para pengamen. Mereka , Para Pengamen- Juga Manusia…. Hidup Pak Walikota!!!

20101120

“Pak’e” Hani Merdeka



Ketua KPJ Bogor ini, adalah lelaki yang paling populer dikalangan pengamen dan pejabat Kodya Bogor. Kalo nggak percaya, cobalah telpon Pak Walikota Bogor Ir.Diani B. Maka , bisa dipastikan , orang nomor satu di Kota Madya Bogor itu pasti hafal akan segala identitas “Pak’e”. 
Sesungguhnya Hany Merdeka adalah pria Jawa Kelahiran Surabaya. Tapi kecintaannya pada dunia kehidupan Jalanan, membuatnya betah tinggal di kota Hujan.  Dari aktivitasnya mengamen dan mengkoordinir berbagai kegiatan anak jalanan, ia tetap tak lupa memikirkan pendidikan dua anaknya. Putri pertamanya kini telah lulus dari Fakultas Kedokteran UNS Solo. Sementara anak lelakinya masih dibangku SMA. Hany tak malu membiayai pendidikan anak-anaknya dari hasil ngamen.

Tomy yang Lincah dan Energik


Tomy, demikian teman KPJ Bogor biasa memanggilnya. Anak belasan tahun, berkulit putih dan piawai menabuh  tifa,bongo,dan gendang itu, ternyata juga banyak menghafal lagu2 pop.
Dari raut muka dan tampilan fisiknya, nampak ia cukup “kenyang” menghirup denyut debu Jalanan bersama para pengamen Bogor. Jika lagi nyanyi bareng-bareng, dan banyak anak lainnya lupa lirik, biasanya Tomy akan segera menyaut melanjutkan dengan lancar. Semoga hari depanmu kian baik Tom!

Ngamen Itu Indah

Di usia belasan tahun , saat aku masih SMK, aku mulai memberanikan diri belajar ngamen. Bersama adik kelas  dan teman aktivis Jalanan, aku mulai memasuki beberapa wilayah perumahan Jakarta.

Kehadiran kami di beberapa perumahan menengah , di Jakarta Selatan, sering dapat sambutan positip oleh warga penghuni- dibanding  negatipnya yang cuma dikit.
Hasil ngamen biasanya kami bagi rata bertiga, setelah dipotong buat  transport dan makan. Tapi, waktu ngajak Heri, temanku yang agak "gokil", semua jatah bagian dia dihabisin buat jajan, sementara kami yang lain, karena sudah makan bersama, jatahnya pembagian hasil ngamen masih utuh. Apalagi kali Heri lagi kumat ngrokoknya! Wah bisa nombok dia!