Ditengah Malam buta, dialam terbuka, becek, dingin, kotor dan pengap! Belasan anak-anak dan remaja jalanan, memperagakan kepiawaiannya dalam menggali karya-karya teatrikal dengan cepat dan cermat. Tak seorangpun yang mengenakan baju, diantara belasan personil Teater Kantong Permen itu hanya mengenakan “cawat” ! Sementara sekujur badannya seakan dilumuri lumpur !
Beberapa orang diantara remajanya memanggul sesosok tubuh lunglai di kegelapan malam, sementara beberapa anak-anak kecil,juga tanpa baju, bertubuh kumal menyangga beberapa batang lilin yang nyala temaram. Mereka berjalan beriringan, membelah kesunyian dan hening dalam tatapan ratusan pasang mata para pejabat, dan penonton pentas mereka. Di atas panggung puluhan musisi jalanan yang dikomandani “Bewok” mengalunkan musik menyayat, dan sekali – sekali menghentak, mengiringi derap langkah para pemain teater. Suara serak dan berat dari Vokalis KPJ berambut gimbal, Bewok-itu, mampu menyihir suasana segenap penikmat tontonan langka, yang setiap saat mampu dihadirkan oleh KPJ, dari awal sampai akhir acara. Ketika Sesosok tubuh dalam panggulan para awak teater Kantong Permen perlahan diletakkan didepan panggung ,dupa dan taburan bunga menghambur disekitar tubuh bak mayat itu, musik berderak kencang, jeritan Vokalis bersautan dengan tangis dan doa serta tawa dari para pelakon Mati Tertawa, mengakhiri pentas malam itu. Hadirin pun serentak memberi tepuk tangan aplaus atas karya spontan kru Kantong Permen !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar